Akhirnya selesai juga fanfict perdanaku.
Terimakasih yang sudah membaca part-part sebelumnya.
Selamat membaca part terakhir dan semoga suka.
Terimakasih yang sudah membaca part-part sebelumnya.
Selamat membaca part terakhir dan semoga suka.
Author : Shin Ha Jae
Genre : Romance
Pemeran
GD a.k.a Ji yong
Park Bom a.k.a Bom
Sudah hampir setahun Bom sibuk
mencari pekerjaan yang nyaman untuk dirinya. Dia ingin sekali menjadi guru vocal
khususnya untuk anak-anak. Jika anak-anak sudah diajarkan vocal dengan benar,
dia yakin mereka akan menjadi penyanyi yang berbakat.
Suatu pagi hari, saat menyantap
sarapan paginya, Bom membuka Koran yang tergeletak di meja. Saat membaca
berita-berita di tiap lembarnya, ia berhenti di salah satu halaman. Tertulis
dibutuhkan seorang guru vocal untuk segala umur. Senyuman menghiasi wajahnya
seketika.
Butterfly Music Scholl, sebuah
sekolah music yang cukup diperhitungkan di Seoul. Sebuah gedung sederhana,
dibandingkan gedung-gedung tinggi yang berdiri di sebelahnya. Suasana dalam
gedung tidak seperti yang terlihat dari luar. Lobby gedung itu terlihat begitu
mewah, dengan interior design yang menghiasi di setiap sudutnya.
Bom segera memakirkan mobilnya
di salah satu sudut tempat parkir gedung yang ia tuju. Ia segera menuju ke meja
resepsionis dan menaruh berkas-berkasnya.
“Langsung ke lantai 3 saja ya.”
“Baik, terimakasih.” Bom segera
menuju lift dan ke lantai 3.
Sampainya di lantai 3 terlihat
sudah banyak orang menunggu untuk di wawancara. Bom segera duduk di antara
mereka. Hampir 30 menit menunggu akhirnya ia dipanggil juga. Wawancara hanya
membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit. Pemberitahuan diterima ataupun tidak akan
dikabari 2 hari kemudian.
Dua kemudian Bom menerima surat
yang bertuliskan dari Butterfly Music School. Akhirnya ia diterima menjadi guru
vocal di sekolah yang cukup terkenal itu. Surat itu ia baca berulang-ulang. Ia
sangat gembira. Besok ia akan datang ke sekolah itu untuk menemui CEO sekolah,
dan memulai kerjanya.
Keesokan harinya, Bom memakirkan
mobilnya disalah satu sudut parkir gedung. Saat keluar dari mobil ia melihat
seorang pria masuk menuju ke gedung.
Kayak
pernah lihat orang itu ya…
Bom segera menuju lantai 4
seperti yang diberitahukan dari resepsionis. Di sana ada 4 orang yang duduk
tenang. Sepertinya Bom yang terakhir. Belum sempat ia duduk, mereka berempat
ditambah Bom diminta untuk masuk kedalam ruang. Betapa terkejutnya Bom ketika masuk
yang duduk di meja CEO ternyata adalah temannya. Kwon Ji Yong.
----
Sudah hampir 1 tahun Bom bekerja
di sekolah music yang dipimpin oleh temannya.
Suatu sore, saat pulang kerja.
Bom menunggu bis di halte dekat sekolah. Tiba-tiba mobil berwarna silver
berhenti di depannya dan kacanya terbuka.
“Nunggu bis? Bareng aku aja ya.”
“Hai, emangnya nggak pa-pa?”
“Bom-ah, ayolah.” Senyum Ji Yong
menghiasi wajah tampannya.
Bom membuka pintu dan segera
duduk di sebelah Ji Yong. Hampir 10 menit mereka berdua hanya diam.
“Kamu sudah makan?” Ji Yong
melihat ke arah Bom sekilas.
“Belum.”
“Kita makan malam dulu ya.”
“Boleh lah. Aku juga lapar
banget nih.”
Ji Yong segera membelokkan
mobilnya disalah satu restoran seafood. Terlihat tempat parkir mobil sangat
ramai. Setelah mendapatkan tempat untuk mobilnya, mereka segera keluar dan
mencari tempat untuk mereka berdua. Setelah memesan menu makanan mereka diam
kembali.
Bom memulai perbincangan
diantara mereka “Ji Yong, kenapa kamu nggak jadi penyanyi aja? Kenapa lebih memilih
mendirikan sekolah music?”
“Simple sih. Kalau aku menjadi
penyanyi berarti ilmu ku selama ini hanya buat aku saja. Tapi kalau aku
mendirikan sekolah music, ilmunya akan bermanfaat untuk semua calon-calon
penyanyi yang berbakat”
“Simple tapi bermakna juga ya.”
Tak berselang lama pesanan
mereka datang. Saat menikmati makanan mereka, sesekali candaan menyelingi
perbincangan mereka.
Hampir beberapa hari ini Bom
sering pulang ataupun berangkat dengan Ji Yong, karena mobil Bom masih dalam
perbaikan.
Suatu sore, saat pulang kerja.
Bom menunggu Ji Yong di lobby sekolah cukup lama. Tak lama kemudian mobil Ji
Yong terlihat mendekat kearahnya.
“Sudah lama? Maaf ya.” Ji Yong
melihat muka Bom yang kusut.
“Lumayanlah.” Bom tersenyum
tipis.
Selama perjalanan Bom sangat
diam sekali. Jika ditanya ia hanya menjawab singkat.
“Kamu capek ya?”
“Lumayan, cukup melelahkan hari
ini”
“Bom…. bagaimana kabar
Seunghyun?”
“Aku nggak tahu, setelah lulus
dia kan langsung ke US. Kamu kan teman dekatnya? Masa nggak tahun sama
kabarnya.” Bom memalingkan wajahnya ke arah Ji Yong
“Sudah lama nggak komunikasi
sama dia. Tapi bukannya kamu dekat sama dia?” Wajah Ji Yong berubah muram.
“Nggak lah, sebenarnya yang
lebih dekat itu sama Dara. Kenapa sih nanya gitu? Oh ya aku baru ingat, waktu
wisuda aku nemu ini dibelakang panggung. ” Mengeluarkan secarik kertas dari
dalam tasnya. Kemudian memperlihatkan ke Ji Yong.
“Apa itu?” Melihat sekilas. Ji
Yong segera meminggirkan mobilnya begitu tahu kalau kertas itu berisikan lirik
lagu yang ia ciptakan untuk Bom.
“Kenapa? Ada yang salah?” Bom
kaget, tiba-tiba Ji Yong berhenti. “Lirik ini, sepertinya aku pernah dengar. Seperti
lagu yang ku dengar di taman kampus. Katanya itu lagu baru yang kau ciptakan.
Ini punyamu?”
“Iya. Waktu kamu mendengarkan
ditaman itu, sebenarnya belum selesai. Hanya sebagian saja. Dan lagu itu untuk
mu. Menepati janjimu.” Senyum Ji Yong terlihat terpaksa
“Kenapa nggak langsung dikasih
ke aku. Aku lihat kertas ini di lantai. Kamu membuangnya?”
“Aku bukan hanya ingin
memberikan kertas itu padamu. Aku… juga ingin bilang kalau… kamu telah
membuatku jatuh cinta lagi. Aku sayang sama kamu. Tapi waktu itu kamu sedang
berdua dengan Seunghyun.”
“Ah, aku ingat sekarang. Kamu
melihatnya ya. Sebenarnya aku sudah memendam perasaanku padanya semenjak SMA. Ternyata
dia juga mempunyai perasaan yang sama. Waktu dia bilang kalau suka denganku,
aku malah bingung. Sayangku dengannya sudah berubah. Aku bilang ke dia, lebih
baik kita menjadi sahabat saja.”
“Jadi?Kamu dan Seunghyun?” Ji
Yong semakin penasaran.
“Kami hanya berteman. Tak lebih.
Sekarang aku paham kenapa aku perasaan itu berubah. Semenjak kenal denganmu.”
Senyum menghiasi wajah cantik Bom.
----
Acara pernikahan yang meriah. Sebuah taman telah
dirubah menjadi tempat pernikahan yang cantik. Satu kue pernikahan yang besar
dan indah, terlihat di atas kue tersebut terdapat hiasan sepasang burung
merpati. Para undangan telah memenuhi taman dan menunggu sepasang pengantin
yang mempuanyai acara ini. Terlihat di antara undangan, Seunghyun dan Dara
sedang berbincang-bincang.
Keadaan seketika hening. Dan lagu pengiring mengalun
dengan merdu. Keluar sepasang manusia. Pria memakai jas hitam dan dasi berwarna
hijau. Disebelahnya wanita memakai gaun berwarna hijau dan rambutnya dibiarkan
tergerai panjang. Rambutnya dihiasi
aksesoris berbentuk butterfly berwarna hijau juga. Pria menggandeng tangan
wanita hingga menuju tempat pelaminan yang sudah ditata sangat indah. Mereka
juga sempat melepaskan sepasang merpati.
“Di hari yang indah ini. Saya ingin menyanyikan
sebuah lagu untuk seseorang yang akan mendampingi hidup saya.” Ji Yong
mengambil gitar disampingnya.
Alunan suara gitar yang merdu, membuat semua undangan
tertegun. Dan khususnya Bom, sang memepelai wanita.
Musimko ttangeul bwa like
Neoui ireum segeulja
Neomuna seolleneungeol baby
Ne jageun sangcheo hana
Naega amulge haejulge
Naui sarang geudae
Yo neon machi nabicheoreom
Kkocheul chaja naradanineun jeo aicheoreom
Sunsuhan nunmangureul meogeumgo (no matter what) yeah
Haneulhaneul georineun momjit
Areunareunhan ni nunbit
Na eotteoke dwaennabwa
(You are the only one girl, one love, one life, yeah)
(G-Dragon - Butterfly)
----
Ehem... aku datang kembali. *semoga nggak bosen denganku. hehehe...:D.
BalasHapusEhm... untuk chapter ini, kenapa aku merasa alurnya agak terlalu cepat yah.. Pengungkapan perasaan antara Ji Yong dan Bom terkesan buru-buru.
Tapi, secara keseluruhan OK kok...
Ditunggu fict selanjutnya yah...:D.
haha.aku bingung bikin endingnya luk, maklum masih fanfict pertama. masih banyak yang harus di perbaiki :)
HapusTerimakasih sudah membaca dan reviewnya