Rabu, 16 Januari 2013

[FF] Ada Apa Dengannya? (Part 4-End)


Akhirnya selesai juga fanfict perdanaku.
Terimakasih yang sudah membaca part-part sebelumnya.
Selamat membaca part terakhir dan semoga suka.

Author : Shin Ha Jae
Genre  : Romance
Pemeran
GD a.k.a Ji yong
Park Bom a.k.a Bom 


               Sudah hampir setahun Bom sibuk mencari pekerjaan yang nyaman untuk dirinya. Dia ingin sekali menjadi guru vocal khususnya untuk anak-anak. Jika anak-anak sudah diajarkan vocal dengan benar, dia yakin mereka akan menjadi penyanyi yang berbakat.
                Suatu pagi hari, saat menyantap sarapan paginya, Bom membuka Koran yang tergeletak di meja. Saat membaca berita-berita di tiap lembarnya, ia berhenti di salah satu halaman. Tertulis dibutuhkan seorang guru vocal untuk segala umur. Senyuman menghiasi wajahnya seketika.
                Butterfly Music Scholl, sebuah sekolah music yang cukup diperhitungkan di Seoul. Sebuah gedung sederhana, dibandingkan gedung-gedung tinggi yang berdiri di sebelahnya. Suasana dalam gedung tidak seperti yang terlihat dari luar. Lobby gedung itu terlihat begitu mewah, dengan interior design yang menghiasi di setiap sudutnya.
                Bom segera memakirkan mobilnya di salah satu sudut tempat parkir gedung yang ia tuju. Ia segera menuju ke meja resepsionis dan menaruh berkas-berkasnya.
                “Langsung ke lantai 3 saja ya.”
                “Baik, terimakasih.” Bom segera menuju lift dan ke lantai 3.
                Sampainya di lantai 3 terlihat sudah banyak orang menunggu untuk di wawancara. Bom segera duduk di antara mereka. Hampir 30 menit menunggu akhirnya ia dipanggil juga. Wawancara hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit. Pemberitahuan diterima ataupun tidak akan dikabari 2 hari kemudian.
                Dua kemudian Bom menerima surat yang bertuliskan dari Butterfly Music School. Akhirnya ia diterima menjadi guru vocal di sekolah yang cukup terkenal itu. Surat itu ia baca berulang-ulang. Ia sangat gembira. Besok ia akan datang ke sekolah itu untuk menemui CEO sekolah, dan memulai kerjanya.
                Keesokan harinya, Bom memakirkan mobilnya disalah satu sudut parkir gedung. Saat keluar dari mobil ia melihat seorang pria masuk menuju ke gedung.
                Kayak pernah lihat orang itu ya…
                Bom segera menuju lantai 4 seperti yang diberitahukan dari resepsionis. Di sana ada 4 orang yang duduk tenang. Sepertinya Bom yang terakhir. Belum sempat ia duduk, mereka berempat ditambah Bom diminta untuk masuk kedalam ruang. Betapa terkejutnya Bom ketika masuk yang duduk di meja CEO ternyata adalah temannya. Kwon Ji Yong.
----
                Sudah hampir 1 tahun Bom bekerja di sekolah music yang dipimpin oleh temannya.
                Suatu sore, saat pulang kerja. Bom menunggu bis di halte dekat sekolah. Tiba-tiba mobil berwarna silver berhenti di depannya dan kacanya terbuka.
                “Nunggu bis? Bareng aku aja ya.”
                “Hai, emangnya nggak pa-pa?”
                “Bom-ah, ayolah.” Senyum Ji Yong menghiasi wajah tampannya.
                Bom membuka pintu dan segera duduk di sebelah Ji Yong. Hampir 10 menit mereka berdua hanya diam.
                “Kamu sudah makan?” Ji Yong melihat ke arah Bom sekilas.
                “Belum.”
                “Kita makan malam dulu ya.”
                “Boleh lah. Aku juga lapar banget nih.”
                Ji Yong segera membelokkan mobilnya disalah satu restoran seafood. Terlihat tempat parkir mobil sangat ramai. Setelah mendapatkan tempat untuk mobilnya, mereka segera keluar dan mencari tempat untuk mereka berdua. Setelah memesan menu makanan mereka diam kembali.
                Bom memulai perbincangan diantara mereka “Ji Yong, kenapa kamu nggak jadi penyanyi aja? Kenapa lebih memilih mendirikan sekolah music?”
                “Simple sih. Kalau aku menjadi penyanyi berarti ilmu ku selama ini hanya buat aku saja. Tapi kalau aku mendirikan sekolah music, ilmunya akan bermanfaat untuk semua calon-calon penyanyi yang berbakat”
                “Simple tapi bermakna juga ya.”
                Tak berselang lama pesanan mereka datang. Saat menikmati makanan mereka, sesekali candaan menyelingi perbincangan mereka.
                Hampir beberapa hari ini Bom sering pulang ataupun berangkat dengan Ji Yong, karena mobil Bom masih dalam perbaikan.
                Suatu sore, saat pulang kerja. Bom menunggu Ji Yong di lobby sekolah cukup lama. Tak lama kemudian mobil Ji Yong terlihat mendekat kearahnya.
                “Sudah lama? Maaf ya.” Ji Yong melihat muka Bom yang kusut.
                “Lumayanlah.” Bom tersenyum tipis.
                Selama perjalanan Bom sangat diam sekali. Jika ditanya ia hanya menjawab singkat.
                “Kamu capek ya?”
                “Lumayan, cukup melelahkan hari ini”
                “Bom…. bagaimana kabar Seunghyun?”
                “Aku nggak tahu, setelah lulus dia kan langsung ke US. Kamu kan teman dekatnya? Masa nggak tahun sama kabarnya.” Bom memalingkan wajahnya ke arah Ji Yong
                “Sudah lama nggak komunikasi sama dia. Tapi bukannya kamu dekat sama dia?” Wajah Ji Yong berubah muram.
                “Nggak lah, sebenarnya yang lebih dekat itu sama Dara. Kenapa sih nanya gitu? Oh ya aku baru ingat, waktu wisuda aku nemu ini dibelakang panggung. ” Mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya. Kemudian memperlihatkan ke Ji Yong.
                “Apa itu?” Melihat sekilas. Ji Yong segera meminggirkan mobilnya begitu tahu kalau kertas itu berisikan lirik lagu yang ia ciptakan untuk Bom.
                “Kenapa? Ada yang salah?” Bom kaget, tiba-tiba Ji Yong berhenti. “Lirik ini, sepertinya aku pernah dengar. Seperti lagu yang ku dengar di taman kampus. Katanya itu lagu baru yang kau ciptakan. Ini punyamu?”
                “Iya. Waktu kamu mendengarkan ditaman itu, sebenarnya belum selesai. Hanya sebagian saja. Dan lagu itu untuk mu. Menepati janjimu.” Senyum Ji Yong terlihat terpaksa
                “Kenapa nggak langsung dikasih ke aku. Aku lihat kertas ini di lantai. Kamu membuangnya?”
                “Aku bukan hanya ingin memberikan kertas itu padamu. Aku… juga ingin bilang kalau… kamu telah membuatku jatuh cinta lagi. Aku sayang sama kamu. Tapi waktu itu kamu sedang berdua dengan Seunghyun.”
                “Ah, aku ingat sekarang. Kamu melihatnya ya. Sebenarnya aku sudah memendam perasaanku padanya semenjak SMA. Ternyata dia juga mempunyai perasaan yang sama. Waktu dia bilang kalau suka denganku, aku malah bingung. Sayangku dengannya sudah berubah. Aku bilang ke dia, lebih baik kita menjadi sahabat saja.”
                “Jadi?Kamu dan Seunghyun?” Ji Yong semakin penasaran.
                “Kami hanya berteman. Tak lebih. Sekarang aku paham kenapa aku perasaan itu berubah. Semenjak kenal denganmu.” Senyum menghiasi wajah cantik Bom.
----
                Acara pernikahan yang meriah. Sebuah taman telah dirubah menjadi tempat pernikahan yang cantik. Satu kue pernikahan yang besar dan indah, terlihat di atas kue tersebut terdapat hiasan sepasang burung merpati. Para undangan telah memenuhi taman dan menunggu sepasang pengantin yang mempuanyai acara ini. Terlihat di antara undangan, Seunghyun dan Dara sedang berbincang-bincang.
                Keadaan seketika hening. Dan lagu pengiring mengalun dengan merdu. Keluar sepasang manusia. Pria memakai jas hitam dan dasi berwarna hijau. Disebelahnya wanita memakai gaun berwarna hijau dan rambutnya dibiarkan tergerai panjang.  Rambutnya dihiasi aksesoris berbentuk butterfly berwarna hijau juga. Pria menggandeng tangan wanita hingga menuju tempat pelaminan yang sudah ditata sangat indah. Mereka juga sempat melepaskan sepasang merpati.
                “Di hari yang indah ini. Saya ingin menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang akan mendampingi hidup saya.” Ji Yong mengambil gitar disampingnya.
                Alunan suara gitar yang merdu, membuat semua undangan tertegun. Dan khususnya Bom, sang memepelai wanita.

Musimko ttangeul bwa like
Neoui ireum segeulja
Neomuna seolleneungeol baby
Ne jageun sangcheo hana
Naega amulge haejulge
Naui sarang geudae
Yo neon machi nabicheoreom
Kkocheul chaja naradanineun jeo aicheoreom
Sunsuhan nunmangureul meogeumgo (no matter what) yeah
Haneulhaneul georineun momjit
Areunareunhan ni nunbit
Na eotteoke dwaennabwa
(You are the only one girl, one love, one life, yeah)
(G-Dragon - Butterfly)
               ----



Terimakasih yang udah baca...


               
                

2 komentar:

  1. Ehem... aku datang kembali. *semoga nggak bosen denganku. hehehe...:D.

    Ehm... untuk chapter ini, kenapa aku merasa alurnya agak terlalu cepat yah.. Pengungkapan perasaan antara Ji Yong dan Bom terkesan buru-buru.

    Tapi, secara keseluruhan OK kok...

    Ditunggu fict selanjutnya yah...:D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.aku bingung bikin endingnya luk, maklum masih fanfict pertama. masih banyak yang harus di perbaiki :)
      Terimakasih sudah membaca dan reviewnya

      Hapus