Akhirnya selesai juga part 3 nya.
Lama juga nyelesainnya.
Habis UAS jadi nggak ada pencerahan buat nerusinnya.
Selamat membaca ya :)
Habis UAS jadi nggak ada pencerahan buat nerusinnya.
Selamat membaca ya :)
Author : Shin Ha Jae
Genre : Romance
Pemeran
GD a.k.a Ji yong
Park Bom a.k.a Bom
TOP a.k.a Seunghyun
Sandara Park a.k.a Dara
Bom Pov
Ku ikuti langkah Ji Yong di
depanku yang juga menarik tanganku sedari tadi. Tanpa berkata-kata, ia
melepaskan tanganku tepat di depan ruang perpustakaan. Ji Yong terdiam. Ia juga
tampak bingung.
“Maaf.” Hanya kata itu yang
keluar dari mulutnya. Ia berjalan meninggalkanku.
Ku ikuti langkahnya, “Kenapa
kamu minta maaf? Jika mau melupakannya bukan begini caranya. Kamu masih sayang
dengannya?.” Ku tarik lengan bajunya.
Ji Yong berhenti dan melihat ke
arahku. “Maaf kamu harus ikut dalam masalahku. Tapi kamu nggak perlu tahu
banyak tentang masalah ini.”
“Ji Yong-ah, kamu nggak bisa
menyelesaikan masalahmu dengan cara berpura-pura. Bohong pada hatimu sendiri.
Aku suka dengan Ji Yong yang pertama kali ku kenal.”
“Bom-ah, ini bukan masalahmu.
Tapi terimakasih atas saranmu.” Melepas tanganku dari lengan bajunya dan
berlalu.
----
Terlihat dua perempuan menikmati
makanan masing-masing di salah satu sudut kantin. Tiba-tiba dua pria
menghampiri mereka.
“Hai Bom, Dara.” Seunghyun duduk
tepat di depan Bom.
“Hai Seunghyun, Ji Yong?” Bom
melihat ke arah Ji Yong yang duduk disebelah Seunghyun dan tersenyum.
Dara tersenyum, “Ji Yong kamu
perform di wisuda nanti nggak?”
“Dia tampil kok, tapi penampilan
yang akan keren pasti penampilanku.” Sela Seunghyun.
Tanpa menghiraukan ucapan
Seunghyun, Dara melihat ke arah Ji Yong, “Kamu duet apa solo? Duet sama aku ya?
Mau kan?”
“Sorry, nanti aku tampil solo.”
Melihat sekilas ke arah Bom yang sibuk menikmati makanannya.
“Oke kalau gitu semuanya tampil
solo aja, kita buktikan penampilan siapa yang paling keren.” Seunghyun melihat
Dara dan Ji Yong.
“Oke, baiklah kalu begitu.”
Jawab Dara singkat.
Seunghyun melihat ke arah Bom
“Kamu setuju juga?”
“Apa kata kalian saja lah. Aku
ikut.” Tanpa menghentikan makan siangnya.
----
Suatu sore disalah satu sudut
taman. Suara gitar terdengar dari seorang pria yang duduk sendiri. Hanya buku
yang menemaninya sore itu. Sesekali dia menulis, sesekali dia memainkan
gitarnya, sesekali ia diam.
Melupakannya,
tak akan mudah untukku.Tapi kenapa kamu sangat mudah mendapatkan penggantiku.
Dan aku selama ini, hampir 2 tahun menunggumu.Yoo Ra. Mungkin sekarang kamu
memang akan melupakanku. Dan mulai saat ini. Aku juga akan melupakanmu.
nado eodiseo kkullijin anheo ajik
sseulmanhan geol jukji anhasseo
neohana ttaemune manggajin mom sarajin kkum
motchatneun mam
neol wihaeseoramyeon i han mom nallyeo niga
inneun gosimyeon dallyeo
hajiman geudaen naege annyeong tto annyeong
neon naega sirtago iyuga mwonyago
jasininneun nipyojeongi modeungeol malhaejwo
seulpeugehae
geuraedo jotago gihoereul dallaedo
hanbeon doraseon nimoseup chagaun geu
nunbichi sirheoyo
no no
(G-Dragon - Heartbreaker)
----
Ji Yong memasukkan kedua
tangannya ke saku jaketnya berjalan masuk ke ruang studio. Ia akan latihan bersama
Seunghyun di sana. Seunghyun duduk di kursi panjang yang berada di sebelah
pintu masuk.
“Kenapa cuma duduk aja kamu?” Ji
Yong meletakkan tasnya di sebelah Seunghyun.
“Kamunya yang lama. Dari mana
aja sih.” Meletakkan iPod yang sedari tadi menemaninya.
“Maaf deh. Kita mulai latihan
aja kalau gitu.”
“Setelah lulus mau nerusin
kemana kamu?”
Mengehentikan stretching nya
sebentar. “Lihat saja nanti. Kamu jadi bakalan nerusin ke US?”
“Doakan saja lah.” Seunghyun
tersenyum.
Mereka berdua kemudian sibuk
dengan latihan masing-masing. Hampir satu jam mereka sibuk dengan kesibukannya
sendiri. Seunghyun langsung berbaring di lantai. Ji Yong berjalan menuju
bangku. Yang terdengar di ruangan itu hanya suara nafas yang terengah-engah.
Terlihat dari muka mereka berdua. Lesu, letih, dan lelah. Tetapi senyum masih
menghiasi wajah mereka.
Terkadang di sela-sela istirahat
mereka, suara tawa terdengar. Ji Yong dan Seunghyun sangat dekat. Dari kecil
mereka sudah sering bermain bersama. Kedekatan mereka hampir seperti saudara
yang tak bisa dipisahkan. Suka dan senang sering mereka lalui bersama.
----
Hari-hari selanjutnya adalah
hari-hari sibuk. Semua mempersiapkan untuk penampilan masing-masing di wisuda.
Persiapan dari vocal, dance pemilihan lagu yang akan dibawakan hingga konsep
tata panggung supaya lebih memukau.
Di antara kesibukan itu.
Terlihat Bom duduk di salah satu sudut taman. Tempat favorit Ji Yong.
Mendengarkan lagu lewat headset sambil menggambar pemandangan kampus yang
ramai. Seseorang datang dan duduk di sebelahnya.
Melepas headset Bom, “Ada yang
mendahului ya.”
“Ji Yong.” Meletakkan buku
sketsanya
“Boleh lihat gambarnya?”
“Tapi cuma sketsa aja, nggak
bagus.” Memberikan bukunya ke Ji Yong.
Ji Yong membukanya pelan-pelan.
Melihat dengan seksama sketsa Bom.
“Tak seperti yang kamu bilang.
Ini semua bagus.”
Bom tersenyum malu, “Makasih.
Kamu mau ini?” Menyodorkan satu bungkus snack jagung ke arah Ji Yong.
“Kamu suka makan snack jagung
ya. Kemarin waktu pertama kali kamu duduk di sini juga nawarin snack jagung.”
“Ah iya aku ingat, waktu itu aku
dengar lagu baru yang kamu ciptakan. Pertanyaanku belum kam jawab, lagu itu
buat siapa? Mantan kamu waktu itu?”
Ji yong terdiam.
“Kalau nggak dijawab juga nggak
masalah. Tapi lagunya keren. Mau ciptain satu lagu buatku? Kalau itu kamu mau
sih.”
“Oke satu lagu buat kamu.”
----
Wisuda dimulai pukul 8 pagi.
Kesibukan sudah terlihat pukul setengah 8. Para undangan sudah banyak yang
berdatangan dan mencari tempat yang nyaman. Kesibukan juga terlihat di belakang
panggung. Semua bersiap-siap, dari kostum hingga make up.
Sedari tadi Ji Yong mencari Bom
disetiap sudut. Sejak tadi ia juga selalu membawa catatan kecil kemana-mana.
“Ji Yong, wah kamu keren.” Dara
memukul pundaknya.
“Makasih.” Tanpa melihat ke arah
Dara, matanya sibuk berkeliling ke setiap sudut ruangan.
“Kamu nyari siapa dari tadi?
Catatan apa ini?”
“Kamu tahu Bom dimana?” Melihat
ke arah Dara.
“Tadi aku lihatnya ke arah
belakang sama Seunghyun deh. Tapi catatan apa itu?”
Tanpa memperdulikan perkataan
Dara, Ji Yong berjalan cepat ke arah belakang yang ditunjuk oleh Dara. Disana
sepi. Hanya beberapa orang yang melintasi tempat itu. Ji Yong masih mencari
sosok perempuan yang ia cari sedari tadi.
Di salah satu sudut ia melihat
Seunghyun disana. Ketika Ji Yong mendekat, terlihat Bom bersamanya. Tiba-tiba
dia terdiam ditempat. Saat melihat mereka berdua sedang berpelukan.
Catatan kecil yang sejak tadi ia
bawa, dibuang begitu saja.
Ada apa dengan perasaan ini? Apa aku cemburu?
----
Terimakasih yang udah baca...
Ehem...ehem... Ciiieee Ji Yong... wkwkwk... Cemburu nie ye. hehehe...
BalasHapusMembaca lirik lagu di atas, kenapa aku malah jadi inget lagunya UNGU yah. wkwkwkwk... *heran deh anak ini, kenapa nggak jauh-jauh sama ungu yah... *senyum pepsodent.
Lagunya UNGU yang judulnya Untukmu Selamanya...
Gini ni cuplikan liriknya...
"Sungguh tak bisa....
Ku mengganti dirimu dengan dirinya..."
Yah... begitulah pokoknya. hehehe...
Di chapter ini aku rada kasian sama Bom... *puk... puk... Bom.
Semoga cintamu tak bertepuk sebelah tangan yah. hehehe...:D.
OK... lanjut ke chapter berikutnya...
aku gak kepikiran sama UNGU deh kayaknya, tau lagunya tapi gak hapal sama lirik lagunya
BalasHapuskayaknya mbak luki dapet klimaksnya ya..seneng banget
padahal agak bingung bikin klimaks ceritanya
terimakasih :)